BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS »
Bagi anda yang memiliki artikel / cerita menarik, tulisan - tulisan yang masih berupa konsep dan mau dikembangkan atau berita - berita yang pantas & ingin dimuat di blog ini, silahkan kirimkan tulisan anda ke alamat e-mail : kidkaitou85@gmail.com atau tenkaichi_69@yahoo.com.

Terima kasih telah membaca & jangan lupa komentarnya di setiap tulisan ya...

Iklan Dari Sponsor

| Utama | | BlogRoll |

14 Februari, 2009

Wahai, Apakah Itu Cinta ?

Aku memandang nyalang, pada manusia lalu lalang
Kulihat, tanpa sedikitpun segan, mereka menggamitkan jemari tangan
Kata cinta menguar di angkasa, menghayutkan gemawan mega
Mangaburkan keindahan bintang gemintang, panji dan agungnya bentara
Namun di sini, berdiri aku dalam keraguan
Tak mengerti dan terus bertanya :
Apakah segalon cinta lebih manis ketimbang sececap cita?
Dan apakah bahagia terwujudi harus dengan dimiliki?
Dan apakah seorang pangeran hanya dapat menjadi raja,
Pabila mempersandingkan permaisuri di sisinya?

Dan tanya itu menggiringku masuk ke dalam labirin tua
Lorong pekat penuh lembap yang dindingnya berkeropeng dusta
Penuh tipu daya, tiap simpangannya menyesatkan pengelana
Aku ikuti setitik cahya, dan kulihat jawab di ujungnya

Aku bertanya lantang, “Wahai, apakah itu cinta?”
Kulihat sepasang muda-mudi bergelayutan mesra
Sang gadis tertawa mengikik, sang pemuda menggeliat laknat
Sahutnya, cinta adalah hari ini
Yang tergantikan segera oleh hari esok
Dia adalah kesenangan yang berkelindan selalu
Birahi yang terpuaskan, nikmat yang berseliweran
Aku tercenung, dan terus termenung
Jika cinta adalah pesta pora, lalu apa arti cerita Majnun
Cinta baginya adalah kisaran derita
Tetapi Majnun hanya tahu itu cinta, walau dia buta
Oh, betapa takdir cintanya berakhir nestapa

Aku berpaling dari mereka yang mencemooh nakal
Lalu aku pergi menuju ujung lain lorong teka-teki
Kuikuti suara-suara merdu, tawa, dan musik syahdu
Walau gelap pekat, suara itu menuntunku pasti
Dan akhirnya kulihat panggung megah berdiri kokoh
Dipenuhi penyair dan pujangga sepanjang masa

Dadaku serasa bergolak, aku menyeruak dan berteriak, “Wahai apakah itu cinta?”
Seorang pujangga menoleh, berdiri, dan menjawab panggilanku lalu mulai bersyair,
Cinta adalah roman tanpa batas
Inspirasi yang takkan mati; Api yang takkan padam
Yang geloranya membuatmu remuk redam
Tapi, bagai kecanduan, kau akan terus menyesapnya
Membuatmu merasa terbang menuju menuju mentari yang menyala perkasa
Sekali lagi, keraguan menyelinap dan membisik
Mestikah begitu, sebab kulihat nyala sangat redup
Menyambangi jalinan pernikahan yang suci
Gairah sejoli telah berakhir, tapi tidak memupus ikatannya
Tapi mereka masih menyebutnya cinta
Walau madunya telah habis, Sang kumbang masih hinggap di atas kembang

Aku melengos tak puas, dan berjalan tak tahu ke mana
Kususuri lorong berliku, begitu panjang jalanan, begitu terjal undakan
Dan pada satu tangganya, kulihat seorang pengemis renta mengharap derma
Dia berkata, “berikanlah milikmu yang terbaik, dan kusampaikan kebijaksanaanku”
Aku sebenarnya tak ingin percaya, tapi kakiku terlalu letih mencari jawab
Kuulurkan sebongkah batu mirah sembari bertanya, “Wahai, apakah itu cinta?”

Si pengemis diam dalam takzim, dan menjawab,
Cinta adalah menghamba tanpa bertanya
Ketaatan tanpa memerlukan jawaban
Kau memuja, dan menjadikan dirimu budak dengan sukarela
Kata-kata cinta adalah perintah yang tiada terbantah
Aku terpekur dan tak henti berpikir
Jika cinta merupakan penghambaan, lalu apa arti cinta Ilahi?
Dia yang menurunkan hujan, dan lebih agung dari apapun jua
Dia yang memberikan rizki kepada orang paling durjana sekalipun
Dia yang mencintai makhluk-Nya, dan tak memerlukan apapun dari makhluk-Nya

Aku merasa rugi atas permata yang terbuang percuma
Ini bukanlah kebijaksanaan; melainkan kedunguan!
Cinta si pengemis selamanya menjadikan dirinya pengemis
Yang mengiba, meminta, dan mengharap sejumput kasih
Jika ini dinamakan cinta, maka terkutuklah kata cinta!
Aku muak atas pencarian ini, lalu memutuskan keluar
Labirin tua tak lagi mengurungku, dan bau laut seakan memanggilku
Ini adalah aroma kebebasan yang menarik para pemberani
Dan seperti cerita lama, aku berlayar menuju samudera berombak, –sendiri
Angin kencang membantu lajuku, dan kapalku menuju horizon di tapal batas
Mencari dunia baru untuk ditaklukkan
Di ujung dek aku berteriak penuh kegembiraan
Walau kegembiraan itu kadang dibayar oleh rasa hampa di tengah lautan
Oh, tahun-tahun berselang; musim-musim berganti datang
Waktu-penuh-kenangan yang berkandung duka dan suka
Namun, pada suatu hari yang mengejutkan
Badai datang menenggelamkan apa yang tersisa
Aku lihat puing-puing yang karam, dan onggokan
Sementara aku hanyut ditemani tongkang yang terombang-ambing
Entah mengantarkanku ke mana

Di suatu tempat, saat aku membuka mataku
Aku rasai pasir lembut yang harum baunya
Dan riak ombak bermain-main di sekujur tubuhku
Apakah ini tanah orang- orang mati, ataukah aku masih hidup?
Oh, betapa hausnya aku…seteguk air akan mengobatiku
Dan, aku lihat sesosok datang mendekat
Sorot matanya menatapku lekat
Lalu menuangkan seteguk air pada bibirku yang kekeringan sangat
Pandanganku terasa kabur, dan dunia terasa berputar begitu cepat
Aku berharap dia adalah malaikat tak bersayap yang memberikan jawab
Aku merasa maut sebentar lagi menjemput,
Jadi tak ada salahnya bertanya, toh rasa malu akan terbawa lalu
Setelah sekian lama, sekali lagi aku bertanya, “Wahai, apakah itu cinta?”

Dia termangu,dan hanya tersenyum
Untuk menenangkan jiwaku yang sekarat, dia menatapku lembut
Dan kata-kata bagai menetes dari mulutnya
Kata-kata serasa madu yang manisnya teringat selalu, Jawabnya :
Cinta bukanlah benda untuk dimiliki
Tetapi tindakan untuk diperjuangkan
Cinta adalah kebaikan tanpa imbalan
Pernahkah mentari bertanya padamu atas sinarnya yang terang
Dan pernahkah pepohonan meminta jawaban atas keteduhannya
Jika kau memberikan segelas air pada orang asing,
Dan dia tak berhutang padamu apapun
Itulah cinta.
Bagaikan petani, kau menanam benihnya
Lalu orang lain memakan buahnya, menghilangkan rasa laparnya
Tetap ingatlah, cinta adalah pilihan hatimu
Bukan keterpaksaan dari rasa takut
Sebab cinta tidak pernah membuatmu merasa kehilangan
Dia terus membuat hatimu merasa kaya
Namun, sungguh dunia telah tercerai berai,
Dan manusia menjadi tersesat oleh makna cinta
Tergelincir keserakahan, cinta menjadi memabukkan
Untuk memiliki, bukannya memberikan
Untuk menguasai, bukannya mengasihi
Jika cinta tinggallah nafsu diri belaka
Yang tersisa hanyalah kerusakan semata
Tiada peduli sesama; Semuanya mengagungkan diri jua
Orang menamakannya cinta; tapi itu hanyalah dusta

Hari itu, aku tahu
Bahwa perjalananku bukannya berakhir,
Tetapi baru saja dimulai

Lalu aku mengatup mata
Dan mulai mendoa
Untuk satu pilihan kata di hati.


Bandung, 12 April 2007

Sumber: pecintasyair.blogspot.com

Smary Saklitinov

Seorang guru baru tengah mengabsen murid-muridnya.
Sang guru tertarik dengan sebuah nama, dan memanggil murid dengan nama tersebut.
Guru : “Smary Saklitinov, coba kemari”
Murid : “Iya Bu”.
Guru : “Sini kamu Nak, kamu keturunan Rusia ya?”
Murid : “Bukan Bu.”
Guru : “Lalu kenapa nama kamu Smary Saklitinov?”
Murid : “O, Smary itu singkatan dari nama Bapak saya S(urtono) dan Ibu saya Mary(anti).”
Guru : “Mmmm.. kalau Saklitinov?”
Murid : “Sabtu kliwon tiga november”

Blogger Harus Promosikan Indonesia

Pemerintah meminta para blogger turut mempromosikan pariwisata Indonesia ke negara-negara lain sehingga orang asing semakin tertarik mengunjungi kawasan-kawasan wisata di Indonesia.

"Pesta blogger kedua akan memicu percepatan network online Indonesia sehingga blog akan menjadi media promosi pariwisata yang lebih efektif," kata Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jero Wacik .

Jero Wacik menyatakan hal itu dalam sambutan yang dibacakan Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata Depbudpar, Firmansyah Rahim, dalam acara Pesta Blogger 2008 di Auditorium Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Jakarta.

Menurut Menbudpar, saat ini hampir seluruh aktivitas manusia hampir tidak lepas adanya internet sehingga promosi melalui media tersebut akan cukup efektif. "Saat ini aktivitas/pergerakan manusia berkaitan erat dengan media online sehingga perlu juga dimasukkan misi promosi pariwisata," katanya.

Ia berharap para blogger terutama dari luar negeri seperti Australia, Amerika Serikat, Malaysia, dan lainnya, juga menyebarluaskan potensi pariwisata Indonesia di luar negeri. "Bersamaan dengan Tahun Kunjungan Wisata Indonesia, kami berusaha melakukan terobosan promosi pariwisata termasuk melalui media online ini," katanya.

Sementara itu Dirjen Aplikasi Telematika Depkominfo, Cahyana Ahmadijaya mengatakan, blog telah berkembang tidak hanya menyangkut blogfun saja tetapi sudah ke blogpreneur dan akan berkembang lagi ke aspek sosial lainnya. "Kita sudah menetapkan 27 Oktober sebagai hari blogger nasional, ini akan menjadi awal tumbuhnya komunitas digital di Indonesia," katanya.

Sedangan Menristek Kusmayanto Kadiman mengatakan, pemerintah memberi kebebasan kepada warga untuk membuat blog, namun harus tetap mematuhi aturan dan ketentuan yang berlaku.

"Perkembangan blog tidak lepas dari perkembangan teknologi, dan saat ini tidak hanya bermain di tataran teknologi tetapi sudah berkembang ke ekonomi bahkan politik.

Menurut dia, perkembangan blog yang cukup pesat merupakan komplemen (pelengkap) penyebaran informasi dari yang sudah ada saat ini. "Blog adalah komplemen dari sumber informasi, jadi bukan pembunuh media massa yang sudah ada saat ini," katanya.

06 Februari, 2009

Hadapi Masalah Atau Lebih Bermasalah

Setiap manusia normal pasti memiliki masalah. (Yang nggak normal adalah merasa nggak punya masalah or merasa paling bermasalah !). Pertanyaannya, untuk apa kita punya masalah, mengapa Tuhan memberi kita masalah ?

Sebelum dilanjutkan alangkah baiknya kita memaknai ulang apa itu masalah, secara ringkasnya masalah adalah ‘jurang’ atau ‘jarak’ atau ‘beda’ antara idealita dengan realita, antara keinginan dengan kenyataan, antara harapan dengan sejatinya apa yang terjadi.
Nah baru deh kita bisa memahami apa sebenarnya ‘maksud’ Tuhan memberi kita masalah.

Pertama fahamilah bahwa Tuhan tidak akan membebani kita di luar kesanggupan yang kita punyai, artinya pada saat kita dibebani ‘musibah masalah’ maka pada saat yang sama sebenarnya kita dikasih ‘anugerah kemampuan untuk menghadapinya’. Hanya saja kemampuan ini baru berupa potensi yang masih harus dikembangkan dengan ilmu, kefahaman dan kesungguhan, serta harus dipupuk dengan keyakinan bahwa kita mampu menghadapinya.

Kedua, Tuhan sedang mendidik kita untuk sungguh-sungguh memahami apakah idealisme atau sesuatu yang kita idealkan itu memang sudah sesuai dengan apa yang IA gariskan, agar kita cerdas dalam memilih dan memilah masalah mulai dari tingkat prioritas, sampai dengan perlu tidaknya hal tersebut kita permasalahkan.

Ketiga, untuk menyadarkan pada diri kita bahwa mental set, logika berfikir, perasaan kita harus dididik agar lebih kuat dan lebih cerdas serta jujur dengan nurani ketika menghadapi permasalahan yang akan datang.

Keempat, Untuk menguji kita agar lebih ber’makna (naik kelas, naik tingkat) untuk layak mendapat nikmat selanjutnya, baik di dunia maupun akhirat.


www.fadlyriza.com

Iklan Dari Sponsor